Jumat, 07 Desember 2012

Madrasah masa kecilku



               Tidak seperti biasanya,  hari itu aku pulang kantor  lebih cepat. Matahari  masih lumayan tinggi di ufuk barat. Sesampainya di rumah,    istri  bilang agar aku sekali-sekali menjemput anak yang setiap sore hari sekolah madrasah.
                Memang kesibukanlah yang membuatku tidak pernah  mengantar dan menjemput anak. Berangkat masih gelap pulang sudah gelap. Bertahun-tahun.  Mengejar absensi yang tidak bisa kompromi.
               Sore itu   ku sempatkan untuk menjemput anak.  Alangkah gembiranya ketika dia tahu Ayahnya datang menjemput.   Tak lupa kusiapkan sekedar  uang jajan   untuknya.  Maklumlah anak-anak  tidak jauh dari jajan.  Karna di halaman madrasahnya tukang jajanan berderet menanti dengan setia siswa-siswi  madrasah pulang.
               Yang membuat  tertegun serta  seakan melempar kenanganku ke 30 tahun silam adalah bangunan madrasah ini.   Saat itu usia ku sama dengan  usia anak ini.  Orang Tua Pa’De  yang  mengantarkan diri ini sekolah di madrasah.  Mulanya takut karna waktu itu aku sukar membaca Alqur'an.  Tapi aku dirayu dan dibujuk oleh orang tua Pa’De  untuk mau sekolah madrasah.  Kini setelah lama berlalu kiranya,  tinggal doa  yang bisa ku kirimkan padanya sekalipun masih sebagai amal jariah seorang anak pada orang tua yang berjasa pada waktu mengasuh waktu masih kecil.  Wajahnya seakan ada di halaman madrasah ini,   yang waktu itu menggandengku masuk bertemu kepala sekolah. Mendaftarkanku sebagai murid madrasah.
               Mungkin ini hikmah aku pulang cepat dari kantor,   bisa menjemput anak sekaligus membawa kenangan ke masa kecil saat dimasuk kan ke madrasah oleh orang tua Pa de  Tanpa ku sadari anak ku memanggil-manggil, untuk segera menghidupkan motor dan pulang.
                Memang anak adalah asset yang sangat mahal,  tidak saja di dunia bahkan ketika kita sudah berpulang pun, doa anak yang soleh sangatlah   manjur.  Biarpun secara materi anak kita berkecukupan namun bila tidak pandai mendoakan orangtuanya, tentu ironis sekali.
                Maka melalui tulisan sederhana ini ku mengajak diri ini dan kita untuk mendidik dan mempersiapkan anak keturunan kita menjadi anak yang pintar disokolah  serta rajin ibadah mendoakan  ibu bapaknya. Semoga doa  ini dapat di ijabah oleh Alloh Swt ,aaaammmiiinn.
Kaswin Mahmud,……..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar